-->

Kisah Nyata Tentang Kepala yang Bergelantungan di Sebuah Ruang Kelas


Oleh: Iqroul Maqriah (Siswa SMA Negeri 1 Pamotan Kelas XI Jurusan IPS)

Pada waktu aku kelas sembilan SMP, Aku mengalami suatu kejadian yang aneh. Itu terjadi ketika jam istirahat. Bel istirahat pun,berbunyi,,,,teng...teng...teng. Sebagian dari temanku pergi ke kantin dan sebagiannya lagi ada yang memilih untuk bermain didalam kelas. Waktu itu aku duduk dibangku ku sendirian karena teman sebangku ku pergi ke kantin untuk istirahat. Tiba-tiba kepalaku mendadak pusing dan pikiranku mulai kosong. Kepalaku rasanya ingin pecah dan aku memegang kepalaku. Kemudian aku mulai mengeluarkan keringat yang sangat banyak. tiba-tiba aku melihat sesuatu didepat tepatnya di pintu gudang.karena pada waktu itu kelasku masih di Lab.Fisika jadi di dalam ada sebuah gudang. Disitu aku melihat sebuah bayangan yang aneh, aku kira itu adalah bayangan temanku yang sedang bermain diluar. Tapi ternyata tidak, aku melihat secara jelas bahwa di depan ada sebuah kepala yang bergelantungan, bermata satu yang besar dan rambutnya panjang. Lalu aku menjerit pelan pelan karena aku ketakutan sambil menutupi wajahku. Tidak lama kemudian bel, berbunyi, teng...teng...teng. Teman temanku mulai masuk ke kelas, kemudian teman sebangku ku duduk di bangkunya. Lalu bertanya kepadaku.,"kamu kenapa..?". Taoi,aku diam dan menangis kencang. Semua temanku mendengar. Dan mengumpul di bangku ku. Sambil bertanya-tanya kepadaku."kamu kenapa ri',,, kamu kenapa, ngomong aja..".salah satu teman saya yang bertanya tanya seperti itu. Lalu aku menjawab. "Di depan ada kepala besar yang bergelantungan,,".seketika temanku malah ketakutan dan aku menangis semakin kencang.

Aku menunjukan teman-temanku,tetapi temanku tidak melihatnya, anehnya yang melihat hanya aku saja. Aku semakin takut badan mulai dingin dan berkeringat. Semua temanku cemas dan takut. Aku semakin lemas, kemudian aku di bawa keluar ditemani temanku. Kemudian salah satu dari temanku mencari walikelas, tetapi tidak ada satupun yang mengetahui kebetadaan walikelas.padahal sudah di cari diruang guru dan perpustakaan. Tetapi tidak ada. Kemudian temanku yang mencari walikelas pun kembali ke kelas dengan keadaan kebungungan. 

Seketika aku bicara,"Bu eni (walikelas) ada di kelas 8B",temanku kaget dan bertanya "kamu tau dari mana? "..aku diam.dan aku pun tidak tau mengapa aku bilang seperti itu. Kemudian temanku pergi ke kelas yang di ajar Bu eni. Dan ternyata benar ada di kelas 8B. Seketika Bu eni datang dan bertanya kepada saya. "kamu kenapa nduk?.aku diam dan yang menceritakan adalah teman-temanku. Semua pada bingung lalu aku dibawa ke UKS.aku disana istirahat.aku tidak berani membuka wajahku yang aku tutupi dengan tanganku. Ketika aku buka wajahku sangat merah sekali.lalu aku di beri minum oleh guru BP. 

Tidak lama kemudian pak satpam datang. Dia datang untuk menyembuhkanku. Aku tidak sadarkan diri. Setelah aku di sembuhkan.kata satpam itu aku hampir di rasuki sebuah roh makhluk halus.setelah aku sadar aku selalu ingin menangis, tapi ada guruku yang mengajakku berbincang bincang sebuah lelucon. Lama kelamaan aku tidak betah di UKS aku minta untuk kembali ke kelas.kemudian aku dibawa kembali oleh guru BP. Disetiap perjalanan aku di tenangkan dilarang untuk menangis, setelah sampai di kelas, berhenti sejenak di depan.karena saat itu keadaan kelas sangat gaduh. Aku berdiri dipelukan guru sambil ketakutan. Ketika aku melihat kearah bangku ku aku menangis lagi. Karena aku melihat sesosok perempuan cantik.toh katanya di lab itu ada noni-noni belanda yang sangat cantik. Kemudian aku menyembunyikan wajahku sambil menangis di tubuh guruku.guruku bingung lalu aku dibawa ke ruang kantor. Aku disana di tanya-tanyai pak kepsek. Dan aku di suruh sebuah ayat-ayat suci al quran. Tetapi aku malah menangis. Aku berusaha di tenangkan oleh guruku. 

Perlahan lahan aku mulai tenang. Pak kepsek pun menyuruh aku pulang.ketika aku pulang aku di temani guru, dan teman sebangku ku, kemudian diantar pak kepsek menggunakan mobil.diperjalan aku merasa lemas, rasanya tidak kuat untuk berbicara. Sesampai di rumah lalu masuk kemudian aku ditiurkan di kursi. Tidak menunggu lama setelah aku di tangani keluargaku guru, dan temanku melanjutkan perjalanan untuj kembali ke sekolah. 

Sekian terimakasih, ini adalah kejadian singkat yang pernah aku alami waktu aku SMP. Sekarang aku hanya ingin lepas dari semua itu. Aku tidak mau mengulanginya lagi. Walaupun sekarang masih sedikit bisa melihat hal seperti itu. Kini keinginanku tidak ingij terjadi lagi dihidupku. 

Keterangan: artikel ini juga tayang di laman https://iqroulmaqriahsibucinreceh.blogspot.com/2020/10/kisahku.html?m=1